Wednesday, July 18, 2012

Sudahkah Kita Bersiap Menyambut Ramadhan?

Di dekat rumah kami, ada kedai bubur ayam yang sangat laris. Walau tak terlalu besar, ramai orang datang sepanjang hari.

Uniknya, setiap Ramadhan kedai ini tidak pernah buka melayani pembeli. Tidak saja pada pagi dan siang hari saat orang-orang berpuasa, tetapi juga pada petang dan malam hari saat orang berbuka.

Pasti ada yang istimewa dengan sang pemilik kedai. Selama 11 bulan, ia tentu telah mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci, menyisihkan sebagian keuntungannya. Saat Ramadhan tiba, tanpa ragu ia menutup kedainya sebulan penuh hingga bisa lebih fokus beribadah pada bulan ‘emas’ ini.

Orang-orang seperti ini tidaklah banyak jumlahnya. Kebanyakan orang tidak peduli dengan datangnya Ramadhan, justru semakin sibuk dengan berbagai bisnis dan transaksi ekonomi, bahkan lebih sibuk lagi menjelang Idul Fitri. Bandingkan dengan fakta yang sering terjadi. Masjid semakin sepi jamaah pada malam-malam akhir Ramadhan.

Sebalik nya, mal-mal atau pusat perbelanjaan lain semakin ramai dikunjungi pembeli. Antrean tiket di loket-loket angkutan umum semakin panjang. Jalan-jalan antarkota antarprovinsi semakin dipadati kendaraan.

Tak banyak orang dan keluarga yang ‘cerdas’ menyikapi kedatangan tamu istimewa. Tak banyak pula yang tangkas menyiasati berbagai keadaan yang dapat mengganggu kesyahduan Ramadhan. Ada beragam cara, tetapi kata kuncinya sederhana, kepedulian ( awareness), didukung oleh perencanaan dan persiapan matang. (Lihat QS al-Hasyr [59]:18).

Memang tidak semua leluasa keadaannya. Masih ada saudara-saudara kita yang jangankan menabung untuk  memenuhi hajat hidup sehari-hari pun harus gali lubang tutup lubang. Ada pula saudara-saudara kita yang harus tetap be kerja, bahkan semakin sibuk melayani masyarakat pada bulan suci.

Kepada mereka tentu Allah SWT tidak akan memberikan beban melebihi kemampuannya (QS al-Baqarah [2]:286).

Apa pun, kita pasti akan mendapatkan keuntungan dari bu lan Ramadhan, selama masih ada kepedulian ( awareness) atas satu-satunya bulan yang tersurat di dalam Alquran ini. Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan kepada kita akan datangnya bulan Ramadhan mulia. Dua bulan sebelum nya, sejak bulan Rajab, beliau telah mengajarkan sebuah doa yang indah, “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban. Dan, sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.”

Mendekati bulan suci, mereka lebih menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat, menyambung dan memperbaiki silaturahim, serta terus membekali diri dengan ilmu-ilmu yang diperlukan. Adalah Rasulullah SAW, yang dengan ceria dan penuh semangat, senantiasa memberi kabar gembira atas kedatangan bulan Rama dhan.

Sudahkah kita bersiap menyambutnya?

Wallahu a’lam.

Sunday, July 8, 2012

RAHASIA di balik RAHASIA.


Jika menurut anda ini BAIK, tolong di share. Apabila tidak, cukup anggap saja sebagai pembelajaran.

Keterangan :
A : Aku
T : TUHAN


A : Tuhan, bolehkah aku bertanya Pada-MU?
T : Tentu, hambaku. Silahkan.

A : Tapi janji ya, Engkau takkan marah.
T : Ya, AKU janji.

A : Kenapa KAU izinkan banyak HAL BURUK terjadi padaku hari ini?
T : Apa Maksudmu?

A : Aku bangun terlambat.
T : Ya., Terus,

A : Mobilku mogok & butuh waktu lama untuk menyala.
T : Oke. Terus,

A : Roti yg kupesan dibuat tak seperti pesananku, hingga aku malas memakannya.
T : Hmm. Terus,

A : Dijalan pulang, HPku tiba-tiba mati saat aku berbicara bisnis besar.
T : Benar. Trus,

A : Dan akhirnya, saat kusampai rumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dg mesin pijat refleksi yang baru kubeli,  tapi MATI! Kenapa tak ada yg LANCAR hari ini?
T : Biar KU perjelas HambaKU, ada malaikat kematian pagi tadi, dan AKU mengirimkan malaikat-KU tuk beperang melawannya agar tak ada hal buruk terjadi padamu. KU-biarkan  terTIDUR disaat itu.

A : Oh, tapi...
T : AKU tak biarkan mobilmu menyala TEPAT WAKTU karena ada pengemudi mabuk lewat didepan jalan dan  akan MENABRAKmu.

A : (merunduk)
T : Pembuat burgermu yang biasa sedang sakit. AKU tak ingin kau tertular, sehingga AKU utus orang lain untuk membuatnya.

A : (tarik nafas)
T : HPmu KU buat mati karna mereka PENIPU, KU tak mungkin membiarkanmu tertipu. Lagipula akan mengacaukan KONSENTRASI mu dlm mengemudi bila ada yg menghubungimu kala HP menyala.

A : (mataku berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan
T:  Soal mesin pijat refleksi, KU tahu bahwa itu mesin pijat baru kau beli dan baru pertama kali kau coba. AKU. AKU tahu bahwa dalam mesin pijat tersebut ada satu bagian yang cacat, dan ketika dipakai akan menimbulkan KECELAKAAN, bahkan KEMATIAN. 

A: (menangis tersedu) Maafkanku Tuhan.
T: Tak apa, tak perlu meminta maaf. Belajarlah tuk percaya PADAKU.


Rencana-KU padamu lebih baik dari rencanamu sendiri.
Yakinlah bahwa Tuhan selalu baik
Yakinlah segala Usahamu PASTI Sampai
Belajarlah untuk selalu bersyukur atas APAPUN yg terjadi,
Karena Semua akan INDAH pada waktunya.

Mungkin anda merasa keadaan tidak mendukung anda, mungkin anda berpikir kesempatan datang ketika anda belum siap, dan kesempatan itu menghilang ketika anda siap.
Tetapi, itu keputusan-NYA. DIA tahu mana yang TERBAIK untuk anda